SEMBOYAN

{ KEMANDIRIAN, PENGETAHUAN, KERJA KERAS, OPTIMISTIS, AKUNTABEL & PROFESIONAL }

Thursday, April 7, 2016

Pemanfaatan Pita Lebar Akan Memengaruhi Dinamika Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia.

CNG.online: Jakarta - Kominfo Pita lebar sebagai enabler perubahan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Broadband atau Pita lebar saat ini memiliki peran penting dalam menciptakan kondisi bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pemanfaatan pita lebar akan memengaruhi dinamika ekonomi dan kesejahteraan masyarakat karena mendorong peningkatan jumlah sektor dan aktivitas ekonomi. Efek langsung pita lebar berupa dampak pendorong faktor pertumbuhan seperti inovasi, munculnya barang dan jasa baru, proses baru, model bisnis baru, serta meningkatnya daya saing dan fleksibilitas dalam ekonomi.

Dengan adanya penetrasi fixed pitalebar sebanyak 1% diharapkan dapat menurunkan angka penggangguran sejumlah 8,6%. Melalui pemanfaatan penetasi pita lebar sebanyak 10% ditargetkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 1,38%.

Agenda Prioritas

1. Pengembangan Infrastruktur Pita lebar termasuk Layanan 4G, dengan strategi

- Menata Sumber Daya spektrum frekuensi radio

- Menjaga keberlangsungan orbit satelit Indonesia, agar tetap menjadi milik dan kendali Indonesia

- Menggelar jaringan tulang punggung serat optik nasional (Palapa Ring) untuk menghubungkan 497 kab/kota di Indonesia

2. Efisiensi Industri Telekomunikasi

- Mendorong operator telekomunikasi untuk berkonsolidasi dalam rangka efisiensi industry telekomunikasi

- Membangun infrastruktur pasif bersama (Passive infrastruktur sharing) dalam rangka meringankan biaya investasi pembangunan infrastruktur telekomunikasi.

- e-Licensing Spektrum Radio (Machine to Machine)

3. Mendorong Peningkatan Jumlah Kandungan Dalam Negeri pada Alat dan Perangkat Telekomunikasi

4. Mengintegrasikan Nomor Panggilan
5. Penataan Registrasi Prabayar
6. Mengurangi Peredaran Perangkat Telepon Selular Ilegal

Wednesday, March 2, 2016

PT OKI Dongkrak Ekspor Kertas Rp20 Triliun Pertahun dengan Bangun Pabrik Baru diSumsel.

CNG.online: Jakarta - Direktur OKI Pulp & Paper Suhendra Wiriadinata menjelaskan, pabrik dan infrastruktur seluas 1.700 hektare ini memiliki kapasitas produksi sebesar 2 juta ton pulp dan 500 ribu ton kertas tissue per tahun.

Pabrik baru PT OKI Pulp and Paper Mills yang sedang dibangun di Sumatera Selatan, berpotensial menghasilkan ekspor pulp dan kertas senilai Rp20 triliun per tahun dengan nilai investasi 40 triliun.

"Kedua produk tersebut, mayoritas akan diekspor dengan porsi pulp 80 persen dan kertas 95 persen," kata Suhendra melalui siaran pers diterima di Jakarta, Selasa.

Menurut Suhendra, salah satu unit usaha Asia Pulp and Paper Sinar Mas ini berhitung, keberadaan pabrik ini diperkirakan dapat mendongkrak ekspor Sumatera Selatan sekira 45 persen dan pertumbuhan ekonomi daerah 6,2 persen.

Pabrik ini juga diharapkan menyerap tenaga kerja sebanyak 3.500 karyawan langsung dan 15 ribu karyawan tidak langsung yang sebagian besar berasal dari Sumsel.

Kebutuhan bahan baku akasia pabrik ini akan dipasok dari lahan hutan tanaman industri (HTI) seluas 472 ribu hektare (ha) yang berada di Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin.

Managing Director Sinar Mas G Sulistiyanto berharap, pabrik itu dapat beroperasi pada kuartal 3 Tahun 2016.

"Kami juga ingin hadirnya PT OKI dapat mendongkrak posisi industri baik pulp maupun kertas tidak hanya Indonesia tapi di mata dunia," ujarnya.

Guna mendukung investasi besar oleh Grup Sinarmas tersebut, pemerintah memberikan fasilitas berupa kemudahan impor barang modal dan pemberian penghapusan pajak badan dalam waktu tertentu (tax holiday).

Soal fasilitas fiskal ini, setelah melakukan kajian, Menteri Perindustrian Saleh Husin meneruskan permohonan tax holiday PT OKI kepada Menteri Keuangan pada November 2013.

Akhirnya, berdasarkan hasil rapat komite verifikasi, perusahaan ditetapkan mendapatkan fasilitas Tax Holiday selama 8 tahun melalui KMK No. 803/KMK.010/2015.

Saat ini, Grup Sinarmas sudah memiliki empat pabrik bubur kertas dan kertas, yakni PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk, PT Tjiwi Kimia Tbk, PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills, dan PT Lontar Papyrus Pulp and Paper. Total kapasitas keempat pabrik tersebut mencapai 10,5 juta ton bubur kertas dan kertas.

Friday, February 5, 2016

Target Pertumbuhan Ekonomi 2016 Tercapai Sedang Pemerintah Optimistis, Strategi Pertumbuhan Ekonomi Tetap Saja Bagaimana Kita Tumbuhkan Pertanian.

CNG.online: Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku optimistis pertumbuhan ekonomi mencapai 5,1 persen sampai 5,3 persen di tahun 2016, sebagaimana ditargetkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.

Menurut JK, pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menstimulasi perekonomian agar tetap berjalan. Di antaranya, memperbaiki sistem perbankan dan juga sistem birokrasi. Di samping, mengeluarkan paket kebijakan ekonomi.

"Strategi pertumbuhan ekonomi tetap saja bagaimana kita tumbuhkan pertanian. Untuk stabilitas kebutuhan kita investasi di bidang manufacturing, dengan cara memperbaiki infrastruktur, memperbaiki sistem perbankan, memperbaiki birokrasi supaya tumbuhnya lebih baik. Pasar terbuka," kata JK, Jumat (5/2).

Sementara itu, terkait ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran di awal tahun 2016, dikatakan JK, terjadi bukan karena perekonomian secara keseluruhan. Sebaliknya, terjadi murni karena bisnis.

"Gelombang PHK kan sudah lama. Itu bukan karena ekonomi keseluruhan, ada juga karena ekonomi seperti pertambangan karena harga batubara turun. Itu ada hubungannya kemudian dengan Ford karena kecil penjualannya tapi umumnya dipakai di daerah alat berat, pertambangan ya itu berhenti," jelasnya.

Kemudian, JK menegaskan bahwa rencana penutupan pabrik elektronik perusahaan asal Jepang bukanlah dampak dari kerja sama pembangunan mega proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dengan Tiongkok.

Penutupan dikatakan JK, lebih karena alasan efisiensi dan alih teknologi perusahaan tersebut sehingga harus ada penggabungan sejumlah pabriknya di Tanah Air.

Apalagi, paparnya, sejumlah pabrikan otomotif asal Jepang justru menaikkan produksinya di Indonesia, seperti Toyota dan Honda.

Seperti diketahui, dalam APBN 2016, pemerintah mematok asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen, inflasi 4,7 persen, kurs Rp 13.900 per dolar AS.

Kemudian, pendapatan negara dan hibah ditetapkan Rp 1.822,5 triliun. Dari jumlah itu, Rp 1.820,5 triliun di antaranya merupakan penerimaan dalam negeri, terdiri atas penerimaan perpajakan Rp 1.546,7 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 273,8 triliun.

Sementara itu, belanja negara dipatok Rp 2.095,7 triliun, meliputi belanja pemerintah pusat Rp 1.325,6 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa senilai total Rp 770,2 triliun. Dengan postur tersebut, APBN 2016 ditargetkan mengalami defisit Rp 273,2 triliun.

Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengungkapkan anggaran untuk pembangunan proyek-proyek infrastruktur publik, terutama jalan, bendungan, irigasi, dan pembangkit listrik dalam APBN 2016, mencapai Rp 313,5 triliun atau naik 8 persen dibanding APBNP 2015 sebesar Rp 290,3 triliun.

Bambang menambahkan, upaya pemerintah mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran mendapat stimulan dari penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dan dana desa. Tahun ini, pemerintah menyalurkan KUR sekitar Rp 160 triliun dengan suku bunga murah, sebesar 9 persen. Sedangkan dana desa pada 2016 dianggarkan Rp 47 triliun, meningkat 126 persen dari tahun lalu sebesar Rp 20,8 triliun.