CNG.online: - Jakarta Peneliti Senior Forum Masyarakat Pemantau Parlemen (Formappi) Lucius Karus meminta kepada Zulfikli Hasan agar melepaskan jabatan Ketua MPR. Sebab, Zulfikli sudah terpilih menjadi Ketua Umum PAN.
"Zulfikli harus melepaskan jabatan Ketua MPR dan memilih Ketum PAN. Jika Zulfikli tak melakukannya, maka saya kira dia tak beda dengan yang lain yang cenderung haus akan kekuasaan," ujar Lucius saat dihubungi SP, Senin (2/3).
Menurutnya, hal ini penting agar tidak terjadi konflik kepentingan dan memanfaatkan jabatan-jabatan publik untuk kepentingan partai atau menjadikan PAN hanya sekadar kendaraan politik belaka.
"Prospek PAN ke depan juga akan begitu-begitu saja selagi PAN masih dijadikan sekadar sebagai kendaraan politik belaka," katanya.
Dengan melepaskan jabatan ketua MPR, Zulfikli dapat fokus membangun PAN, melakukan konsolidasi dan kaderisasi sehingga dapat mempersiapkan kader-kadernya menghadapi Pilkada dan Pemilu serentak.
"Agenda terdekat Zulfikli adalah mempersiapkan kader-kader menjadi kepala daerah dalam pilkada serentak tahun ini," katanya.
"Zulfikli harus melepaskan jabatan Ketua MPR dan memilih Ketum PAN. Jika Zulfikli tak melakukannya, maka saya kira dia tak beda dengan yang lain yang cenderung haus akan kekuasaan," ujar Lucius saat dihubungi SP, Senin (2/3).
Menurutnya, hal ini penting agar tidak terjadi konflik kepentingan dan memanfaatkan jabatan-jabatan publik untuk kepentingan partai atau menjadikan PAN hanya sekadar kendaraan politik belaka.
"Prospek PAN ke depan juga akan begitu-begitu saja selagi PAN masih dijadikan sekadar sebagai kendaraan politik belaka," katanya.
Dengan melepaskan jabatan ketua MPR, Zulfikli dapat fokus membangun PAN, melakukan konsolidasi dan kaderisasi sehingga dapat mempersiapkan kader-kadernya menghadapi Pilkada dan Pemilu serentak.
"Agenda terdekat Zulfikli adalah mempersiapkan kader-kader menjadi kepala daerah dalam pilkada serentak tahun ini," katanya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PAN Punya Tradisi Ketum Satu Periode. CNG.online: - Partai Amanat Nasional (PAN) ternyata mempunyai tradisi bahwa ketua umum hanya boleh memimpin untuk satu periode. Hal itu sudah dimulai sejak pendiri PAN, Amien Rais dan diikuti oleh Soetrisno Bachir.
“PAN punya tradisi ketua umumnya satu periode saja. Itu sudah dimulai oleh Amien Rais, dimana dia berhenti di saat popularitasnya sedang tinggi. Kemudian Soetrisno Bachir juga berhenti satu periode. Diharapkan Hatta Rajasa mengikuti tradisi ini,” kata calon Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan di Jakarta, Selasa (24/2).
Ketua MPR RI itu mengatakan, tradisi ketua umum PAN hanya satu periode adalah keinginan Amien Rais. Karena itu, tidak berlebihan kalau saat ini Amien Rais memilih mendukung Zulkifli Hasan maju sebagai kandidat ketua umum PAN periode 2015-2020.
“Pak Amien Rais sekali saja sebagai ketua partai dan ketua MPR RI. Ini yang diinginkan dia. Awalnya memang Amien Rais bukan dukung saya, tetapi yang penting tradisi PAN dilaksanakan bahwa ketua PAN cukup satu periode,” katanya.
Konvensi
Zulkifli Hasan lebih jauh mengatakan, jika dirinya terpilih jadi ketua umum, ia akan membuat partai ini lebih demokratis, lebih maju dan berbeda dari sebelumnya. Zulkifli ingin membuat PAN seperti partai-partai di Eropa Barat dan Amerika Serikat (AS), dimana partai semakin demokratis dan menjadi milik publik atau masyarakat.
Besan Amien Rais itu juga ingin menjadikan PAN sebagai partai terbuka, rumah besar Indonesia.
“Kita tidak mau PAN menjadi partai yang dimiliki segelintir orang, dimana semua keputusan diambil hanya oleh segelintir orang,” katanya.
Mengenai siapa menjadi pemimpin bangsa ini, Zulkifli Hassan mengatakan, dirinya akan membuat PAN sebagai partai semua orang, termasuk penentuan calon pemimpin bangsa melalui konvensi.
“Konvensi untuk mencari figur presiden misalnya akan terbuka untuk siapa pun, walau bukan kader partai. Mahfud MD, Din Syamsuddin, Hary Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe, Chairul Tanjung, dan sebagainya bisa melamar menjadi calon presiden lewat PAN,” katanya.
PAN Punya Tradisi Ketum Satu Periode. CNG.online: - Partai Amanat Nasional (PAN) ternyata mempunyai tradisi bahwa ketua umum hanya boleh memimpin untuk satu periode. Hal itu sudah dimulai sejak pendiri PAN, Amien Rais dan diikuti oleh Soetrisno Bachir.
“PAN punya tradisi ketua umumnya satu periode saja. Itu sudah dimulai oleh Amien Rais, dimana dia berhenti di saat popularitasnya sedang tinggi. Kemudian Soetrisno Bachir juga berhenti satu periode. Diharapkan Hatta Rajasa mengikuti tradisi ini,” kata calon Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan di Jakarta, Selasa (24/2).
Ketua MPR RI itu mengatakan, tradisi ketua umum PAN hanya satu periode adalah keinginan Amien Rais. Karena itu, tidak berlebihan kalau saat ini Amien Rais memilih mendukung Zulkifli Hasan maju sebagai kandidat ketua umum PAN periode 2015-2020.
“Pak Amien Rais sekali saja sebagai ketua partai dan ketua MPR RI. Ini yang diinginkan dia. Awalnya memang Amien Rais bukan dukung saya, tetapi yang penting tradisi PAN dilaksanakan bahwa ketua PAN cukup satu periode,” katanya.
Konvensi
Zulkifli Hasan lebih jauh mengatakan, jika dirinya terpilih jadi ketua umum, ia akan membuat partai ini lebih demokratis, lebih maju dan berbeda dari sebelumnya. Zulkifli ingin membuat PAN seperti partai-partai di Eropa Barat dan Amerika Serikat (AS), dimana partai semakin demokratis dan menjadi milik publik atau masyarakat.
Besan Amien Rais itu juga ingin menjadikan PAN sebagai partai terbuka, rumah besar Indonesia.
“Kita tidak mau PAN menjadi partai yang dimiliki segelintir orang, dimana semua keputusan diambil hanya oleh segelintir orang,” katanya.
Mengenai siapa menjadi pemimpin bangsa ini, Zulkifli Hassan mengatakan, dirinya akan membuat PAN sebagai partai semua orang, termasuk penentuan calon pemimpin bangsa melalui konvensi.
“Konvensi untuk mencari figur presiden misalnya akan terbuka untuk siapa pun, walau bukan kader partai. Mahfud MD, Din Syamsuddin, Hary Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe, Chairul Tanjung, dan sebagainya bisa melamar menjadi calon presiden lewat PAN,” katanya.
No comments:
Post a Comment